Manadoinside.com, Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Manado Susan Gracia Arfan mengaku sudah menarik produk Buvanest Spinal 0,5 persen Heavy 4 ml dengan Nomor batch 629668 dari Outlet maupun stok yang beredar di Sulut.
Alasanya, langkah penarikan ini guna pencegahan (preventif, red) menyusul keluarnya surat edaran penarikan obat Buvanest Spinal 0,5 persen Heavy 4 ml dengan Nomor batch 629668 yang sempat beredar di pasaran berdasarkan surat PT Kalbe Farma No.002/QO/KF/II/2015. Pasalnya, diduga jatuhnya korban dua orang pasien di RS Siloam Tangrang Jakarta yang meninggal dunia akibat usai mendapat injeksi Buvanest Spinal.
"Kami sudah melaporkan ke Badan POM, hasil pengawalan BPOM Manado yang melakukan pengawalan terhadap penarikan obat Buvanest Spinal pada tanggal 14 sampai 17 Februari dimana pihak distributor dalam hal ini Kalbe Farma cabang Manado sudah menarik produk Buvanest Spinal sebanyak 301 boks dari Outlet maupun stok. Sedangkan jenis obat Asam Tranexamat yang dua batch itu tidak beredar di Sulut," jelas Gracia Arfan di Kantor BPOM yang terletak di Jalan Raya Manado - Tomohon Km. 7 Kecamatan Pineleng, Sulawesi Utara di sela-sela kunjungan kerja (Kunker) pengawasan anggota Komisi IX DPR RI Aditya Moha Siahaan kemarin.
ADM sapaan akrabnya, dalam Kunker ini menyatakan bahwa kasus dua orang pasien di RS Siloam Tangrang Jakarta yang meninggal dunia usai mendapat injeksi Buvanest Spinal merupakan yang pertama di Indoensia, sehingga dirinya sebagai anggoat DPR RI yang berasal dari Daerah Pemilihan Sulawesi Utara (Sulut) merasa terpanggil untuk memastikan apakah Sulut aman (clear, red) dari peredaran obat Buvanest Spinal. "Kehadiran saya disini dalam masa reses sekaligus mengambil data terkait kasus obat Buvanest Spinal untuk kemudian akan kita bawa dalam rapat Panja di DPR RI nanti. Ini berdasarkan hasil rapat kerja bersama dengan badan POM kemudian komisi sembilan membentuk panitia kerja menelaah kasus yang pertama terjadi di Indoensia," tutur ADM.
Usai mengunjungi BPOM Manado, ADM sekira Pukul 15.30 Wita bersama Kepala BPOM Manado Susan Gracia Arfan langsung meluncur ke Distributor Kalbe Farma yang berlokasi di Minut, disana ADM disambut Kepala Cabang PT Enseval Putra Megatrading Paul Lenvin selaku distributor Kalbe Farma guna memastikan penarikan obat injeksi Buvanest Spinal.
"Sampai hari ini, kemarin, red Buvanest Spinal yang ditarik sudah mencapai 306 boks, dan sudah dilaporkan. Masyarakat juga tidak perlu khawatir akan peredaran obat injeksi Buvanest Spinal karena untuk mendapat obat ini harus atas resep dokter," jelas Paul.
Seperti yang telah diberitakan jatuhnya korban nyawa di RS Siloam Tangrang diduga ada indikasi, Buvanest yang disuntikkan berisi obat lain yakni Kalnex (Asam Tranexamat). Buvanest sendiri merupakan injeksi anestesi yang mengandung Bupivacaine 5 mg/mL, sedangkan Asam Tranexamat merupakan obat untuk mengatasi perdarahan. Keduanya merupakan obat injeksi dengan kemasan berbentuk ampul atau vial.(***)