Salah satu Thangsin yang sedang beraksi saat perayaan Cap Go Meh Kamis 5 Maret 2015 |
Manadoinside.com, Antusiasme warga kawanua menyaksikan Cap Go Meh atau Gwan Siau sangat besar. Buktinya, ribuan warga Manado dan sekitarnya Kamis 5 Maret 2015 sore tumpah ruah memenuhi jalan – jalan disekitar Klenteng Ban Hing Kiong untuk menyaksikan perayaan Cap Go Meh.
Cap Go artinya lima belas sedangkan Meh berarti malam atau dapat diartikan perayaan tradisi rakyat Tiongkok yang merayakan Bulan Purnama Pertama di awal tahun, Cap Go Meh merupakan puncak perayaan Tahun Baru Imlek yang dilaksanakan pada hari ke lima belas.
Gubernur Sulawesi Utara DR Sinyo Harry Sarundajang bersama Danrem 131 Santiago, Wakil Ketua DPRD Provinsi Wenny Lumentut, Walikota Manado dan Wakil Walikota berbaur bersama rakyat menyaksikan langsung perayaan tersebut di panggung depan Klenteng Ban Hing Kiong.
Gubernur di dampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulut. Perayaan Cap Go Meh yang juga dijadikan event tahunan pariwisata Sulut ini menghadirkan beberapa atraksi Barongsai dan Tarian Naga serta karnaval budaya yang diselingi juga dengan musik bambu klarinet dan puncaknya adalah menyaksikan keluarnya Thansin yang membawa pedang dan memukul – mukulkan ke bandannya sendiri serta mengiris – iris lidah dan pipi tanpa berdarah.
Animo masyarakat yang besar yang mengakibatkan terjadinya kerumunan dan kemacetan menjadi bagian dari acara tahunan Cap Go Meh ini yang juga diharapkan menjadi daya tarik wisata hal ini terlihat dari kunjungan beberapa turis asing ditengah tengah kerumunan masa yang menyaksikan.(***)