![]() |
VAP Inspektur Upacara Harkitnas |
Manadoinside.com,Bupati
Minahasa Utara Vonnie Anneke Panambunan (VAP) bertindak sebagai inspekur
upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-108 yang
dirangkaikan dengan upacara Korpri dilingkungan Pemkab Minahasa Utara, yang
dipusatkan di lapangan kantor Bupati Minahasa Utara.
Saat
membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatikan RI, VAP megatakan
NKRI adalah negara demokrasi berlandaskan ideologi Pancasila, yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat yang hidup di tengah masyarakat. Wilayah NKRI terbentang luas dari Sabang hingga Merauke, terdiri dari 17.508 pulau, dihuni oleh penduduk sebesar 254,9 juta jiwa dengan 1.331 suku bangsa, 746 bahasa daerah, dengan garis pantai sepanjang 99.093 km persegi.
NKRI adalah negara demokrasi berlandaskan ideologi Pancasila, yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat yang hidup di tengah masyarakat. Wilayah NKRI terbentang luas dari Sabang hingga Merauke, terdiri dari 17.508 pulau, dihuni oleh penduduk sebesar 254,9 juta jiwa dengan 1.331 suku bangsa, 746 bahasa daerah, dengan garis pantai sepanjang 99.093 km persegi.
![]() |
Max Wurara Komandan Upacara Harkitnas |
“Menjadi
kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia secara konsisten untuk menjaga,
melindungi dan memelihara tegaknya NKRI dari gangguan apapun, baik dari dalam
maupun dari luar dengan cara menerapkan prinsip dan nilai-nilai nasionalime
dalam kehidupan sehari-hari.”kata VAP mengutip sambutan Menkominfo RI
Rudiantara.
Lebih lanjut VAP mengatakan, komitmen terhadap NKRI ini penting untuk ditegaskan kembali pada upacara peringatan Harkitnas ke-108 ini mengingat setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut. Bahkan melalui kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme, misalnya, mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya.
Lebih lanjut VAP mengatakan, komitmen terhadap NKRI ini penting untuk ditegaskan kembali pada upacara peringatan Harkitnas ke-108 ini mengingat setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut. Bahkan melalui kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme, misalnya, mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya.
“Tema
mengukir makna kebangkitan nasional dengan mewujudkan indonesia yang bekerja
nyata, mandiri dan berkarakter yang diangkat untuk peringatan Hari Kebangkitan
Nasional tahun 2016 ini. Dengan tema ini kita ingin menunjukkan bahwa tantangan
apapun yang kita hadapi saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada
kerja nyata secara mandiri dan berkarakter.”terang VAP.
Ia menambahkan, kini bukan saatnya lagi
mengedepankan hal-hal sekadar pengembangan wacana yang sifatnya seremonial dan
tidak produktif. Melainkan saatnya bekerja nyata dan mandiri dengan cara-cara
baru penuh inisiatif, bukan hanya mempertahankan dan membenarkan cara-cara lama
sebagaimana yang telah dipraktikkan selama ini. Hanya karena telah menjadi
kebiasaan sehari-hari, bukan berarti sesuatu telah benar dan bermanfaat. Kita
harus membiasakan yang benar dan bukan sekadar membenarkan yang biasa.(jp)