![]() |
Winovel Lotulung |
Manadoinside.com,Polemik yang terjadi antara
Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Pemkab Minut soal penggeledahan di kantor dinas
Pekerjaan Umum (PU), terkait dugaan korupsi pembangunan jembatan di desa
sampiri beberapa waktu lalu bakal berbuntut panjang. Saling tuding dan
buka-bukaan soal sejumlah paket proyek di Minut yang diduga mengalir ke kubu
korps baju coklat mencuat ke permukaan, meski hal ini dibantah oleh Kajari
Minut Agus Sirait, namun isu ini sempat membuat heboh dan menjadi pembicaraan
hangat dikalangan masyarakat.
Menanggapi permasalahan ini, tokoh pemuda
Minut Winovel Lotulung meminta agar Pemkab Minut untuk membangun komunikasi yang
baik dengan pihak Kejari dalam menyelesaikan permasalahan ini, dengan satu misi
yakni membersihkan pemerintahan dari praktek korupsi tanpa mengeyampingkan
etika dan prosesur dalam melakukan penindakan di setiap instansi atau Satuan
Kerja Perangkat Daerah sebagaimana yang diamanatkan Mendagri Tjahyo Kumolo.
“Berdasarkan pernyataan mendagri di salah satu
media bahwa Mendagri telah berkoordinasi dengan Kejagung dan KPK agar
memberitahukan kepada kepala daerah jika ada SKPD yang melakukan tindak pidana
korupsi. Untuk itu, saya berharap penindakan korupsi di dinas PU sudah
dikoordinasikan oleh Kejari bentuk
pelanggarannya apa, serta cukup tidaknya alat bukti untuk menjerat oknum yang
melakukan tindakan korupsi tersebut.”terang Dotulong.
Lotulung menambahkan, forum komunikasi
pimpinan daerah harus lebih diefektifkan agar berbagai permasalahan yang
terjadi di Minahasa Utara bisa terkoordinasi dengan baik, sebab pembangunan
daerah bisa terganggu akibat kepala atau staf SKPD kerap bolak-balik dipanggil
penegak hukum tanpa ada komunikasi yang baik dengan kepala daerah yang dalam
hal ini Bupati.
“Banyak pembangunan yang bermasalah,
yang terhambat karena aparatur di SKPD, baik itu kepala maupun stafnya bolak
balik dipanggil,” pungkasnya.(joel)