![]() |
Ir. Joppi Lengkong |
Manadoinside.com,Realisasi APBD tahun anggaran 2016 diawal triwulan empat ini, masih ada yang berada
di zona merah atau masih dibawah rata-rata. Berdasarkan laporan dari Badan Perencanaan
dan Penelitian Pembangunan Daerah (Bappelitbangda) Minut, ada 5 SKPD, 4 bagian
di sekretariat daerah dan 10 Puskesmas serapannya berada di zona merah.
SKPD yang serapannya masih
rendah yakni, dinas Pekerjaan Umum (PU), dinas Perindustrian Perdagangan
(Perindag), dinas kelautan dan perikanan dan RSUD Walanda Maramis. Sementara 4
bagian di Setda yang serapannya masih rendah, bagian organisasi, bagian
administrasi kemasyarakatan, bagian administrasi kesejahteraan rakyat dan
bagian umum, untuk bagian umum mendapat perhatian serius karena anggaran yang belum
terserap mencapai Rp 10 milyar lebih.
“Semua SKPD yang serapan
anggarannya masih rendah harus lebih serius dalam menjalankan tugasnya serta
menggenjot serapan anggaran agar diakhir tahun angggaran tidak ada yang menjadi
Silpa. Serapan anggaran ini akan menjadi bahan evaluasi terhadap kinerja
pimpinan SKPD.”tegas Joppi Lengkong, wakil bupati Minahasa Utara.
Wakil bupati Minahasa Utara
Joppi lengkong juga memberikan warning kepada SKPD yang dinilai lelet. Ia
mengingatkan agar semua SKPD termasuk kepala bagian dan kepala Puskesmas untuk
segera mengejar ketertinggalannya agar tidak dikebut pada akhir tahun anggaran
yang berdampak pada rendahnya kwalitas. Menurut Lengkong, realisasi APBD ini
sangat penting dan berpengaruh pada kondisi ekonomi masyarakat, untuk itu, SKPD
lelet diminta tidak main-main.
”Saya ingatkan di evalausi awal
november nanti harus ada perubahan laporan. Semuanya harus sudah memenuhi
target minimal yang telah disusun masing-masing,” kata Lengkong.
Dalam evaluasi itu, semua SKPD lelet diberi kesempatan untuk
menyampaikan klarifikasi. Alasan lambatnya realisasi hampir sama. Yakni,
keterlambatan perencanaan hingga ketergantungan dari pihak ketiga.(joel)