Manadoinside.com,Kelangkaan gas elpiji
ukuran tiga kilogram yang sudah berlangsung beberapa minggu terakhir ini
di Minahasa Utara menuai kecurigaan aparat kepolisian. Kapolres Minahasa Utara
AKBP.Eko Irianto menduga, kelangkaan gas LPG akibat permainan pangkalan nakal
yang melakukan penimbunan, sebab berdasarkan data dari intelejen, pasokan gas
LPG di Minahasa Utara tidak ada pengurangan jatah atau relatif aman.
“Data yang saya terima dari satuan intel polres Minut,
pasokan gas LPG di Minut tidak ada masalah, untuk itu jika terjadi kelangkaan
seperti ini, kemungkinan ada pangkalan yang melakukan penimbunan. Jika kami temukan tindak pidana seperti penimbunan,
kami pasti akan menindak tegas pelakunya,”kata Irianto, saat melakukan coffee
morning dengan Forjubir Minut, selasa (9/10) di RM. Kampoeng Minahasa,
ringroad.
Irianto memastikan akan menindak tegas
jika terbukti ada agen atau pangkalan, yang sengaja melakukan penimbunan untuk
menaikan harga. Kelangkaan gas saat ini, kata Irianto sudah meresahkan masyarakat, terlebih dalam waktu
dekat masyarakat akan menyambut natal yang secara otomatis penggunaan gas LPG
akan meningkat.
“Kalau hanya kesalahan distribusi yang
dijual ke industri atau restoran, itu menjadi ranah pemkab. Kalau untuk penimbunan
kita yang akan bertindak,”tuturnya.
Irianto mengatakan, saat ini pihaknya
akan berkordinasi dengan Pemkab Minahasa
Utara untuk memastikan penyebab kelangkaan. “Pemkab Minut yang mempunyai data
distribusi gas LPG, untuk itu kami ingin tahu kebutuhan masyarakat serta lokasi
pangkalan dan agen gas LPG.”terangnya.
Hadir dalam pelaksanaan coffee morning
tersebut, wakapolres Minut, para Kabag, kasat serta seluruh wartawan biro
Minahasa Utara yang terhimpun dalam Forum Jurnalis Biro Minut.(joel)