![]() |
Pembicara tunggal Aria Ahmad Mangunwibowo, selaku Kepala Seksi Sumber Belajar Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga saat memberikan materi dihadapan peserta.
|
Tampil sebagai pembicara tunggal Aria Ahmad Mangunwibowo, selaku Kepala Seksi Sumber Belajar Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga.
"Iya tujuan dilaksanakan sosialisasi ini adalah untuk memberikan pencerahan terhadap orang tua murid di semua sekolah, terkait penguatan pelaku pendidikan keluarga. Tak bisa dibantah bahwa orang tua kerap memaksakan kehendak terhadap anak-anak untuk menjadikan mereka dalam profesi-profesi formal, seperti PNS, Polisi, TNI. Dan mengabaikan profesi-profesi informal yang justru di masa seperti sekarang sangat dibutukan," tutur Mangunwibowo.
Lanjutnya, paradigna orang tua inilah yang akam dirubah guna memberikan pemahan lewat sosialisasi-sosialisasi ini. Siapa bilang pekerjaan sebagai seorang wartawan/jurnakistik tidak menjanjikan, atau profesi seorang programer software dan IT bukan profesi.
"Justru dijaman serba digitalisasi sepert ini profesi-profesi seperti itu yang sangat dibutuhkan, sehingga orang tua murid juga perlu diberikan edukasi dalam pengembangan skill anak-anaknya," papar.
Lebih jauh dijelaskan, pihak sekolah nantinya bisa melalukan edukasi langsung terhadap orang tua murid yang juga sering datang mendampingi putra-putrinya ke sekolah. Nah kesempatan itu, bida digunakN pihak sekolah untuk melakukan edukasi. "Selama inikan kehadiran orang tua murid disekolah terkesan hanya sekedar mengantar dan berdiskusi yang kurang produktif, maka waktu tersebut bisa dimanfaatkan dengan melakukan edukasi lewat kelas di sekolah," bebernya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Minut dr Lilly Lengkong menambahkan bahwa program sosialisasi ini merupakan program kementrian pendidikan yang memang menargetkan pendidikan etika sopan santun dan pengembangan individual perserta didik. Pesertanya, menurut Lengkong ada 300 orang yang diambil dari guru-guru yang tersebar di 10 kecamatan Minut yang pelaksanaanya dibagai dua tahapan yang masung-masing dibagi 5 kecamatan.
"Memang sosialisasi ini diberikan kepada guru-guru, kemudian nantinya guru-guru juga yang akan memberikan edukasi langsung kepada orang tua murid, terkait pengembangan diri skill dan bakal anak-anak peserta didik," ujar Lengkong.(***)