Garda NKRI Gelar Diskusi Bersama Santri dan OSIS se Sulut -->
Cari Berita

Advertisement

Garda NKRI Gelar Diskusi Bersama Santri dan OSIS se Sulut

Selasa, 26 Februari 2019

Para peserta diskusi dan pemateri saat melakukan foto bersama.

Manadoinside.com, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Garda NKRI Sulut menggelar Silaturahmi Akbar bersama Santri dan OSIS Sulut serta diskusi yang mengangkat tema “Tolak Paham Radikalisme di Sulawesi Utara”, Sabtu (23/2). Kegiatan yang dilaksanakan disalah satu gedung di bilangan Sudirman itu dihadiri puluhan peserta dan dan menghadirkan sejumlah akademisi sebagai pembanding diskusi.

Akademisi Sulut Jemmy Tumimomor mengatakan, SMA adalah masa transisi, dimana masa ini yang akan membentuk mental seseorang, serta membentuk karakter rohani dengan nilai-nilai Agama, karena nilai agama adalah nilai spiritual. Ia menjelaskan,
Radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan sosial politik melalui kekerasan yang sifatnya ekstrim diluar dari batas kenormalan.

"Ciri -ciri Radikalisme itu mudah kita kenal karena paham ini akan menonjol dengan sendirinya atau sangat terlihat
Radikalisme adalah tanggapan dari kondisi yang sering terjadi yang kemudian menjadi evaluasi dan bahkan penolakan. Faktor penyebabnya diantaranya, cara berfikir, lemahnya ekonomi, faktor sosial dan juga politik. Faktor pendidikan juga menjadi penting karena salah memilih sekolah bisa jadi membentuk dan terpengaruh paham radikal,"ujarnya.


Sementara itu, Pegiat Muda NU Sulut Taufiq Bilfaqih dirinya mengkritik terhadap tema adalah Radikal itu. Kata dia sebenarnya radikal itu  bagus karena itu adalah usaha sungguh-sungguh untuk menggali dan mencari secara totalitas. Tetapi Radikal itu akan menjadi berbahaya ketika ditambah denga isme. Menurutnya, ini seperti dengan filsafat yakni radikal salah satu metode untuk mencari
orang jika mau mencari kebenaran maka dia harus berfikir dan bertindak radikal.

"Anda jika tidak berfikir radikal memahami agama, besok anda akan berpindah agama dan anda tidak konsisten dengan agama anda. Tapi yang agak repot ketika kita memahami agama yang radikal itu dan kita mengimplementasikan dengan gerakan gerakan radikal pula maka ini disebut dengan radikalisme.
Paham radikalisme itu sudah berbicara politik karena dia sebuah entitas atau mazhab atau ajaran yang dimana dia memanfaatkan nilai kedalaman agama itu dengan cara yang tidak baik,"terang Taufik.

Diketahui dalam diksusi ini juga mengeluarkan petisi yang disampaikan Karyn Sampul OSIS SMA 1 manado dan Nurain Burhan OSIS MA Assalam Manado



Berikut isi petisi Santri dan OSIS se Sulut :
1. Kami Santri dan OSIS Sulawesi Utara menyatakan beridelogi Pancasila.
2. Kami Santri dan OSIS Sulawesi Utara menyatakan satu negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Kami Santri dan OSIS Sulawesi Utara menyatakan UUD 1945 adalah konstitusi kami.
4. Kami Santri dan OSIS Sulawesi Utara menyatakan bersemboyan Bhineka Tinggal Ika.
5. Kami Santri dan OSIS Sulawesi Utara menyatakan menolak paham Radikalisme dan Intoleransi di Bumk Nyiur Melambai.(***)