Arum Darmantyas (tengah), camat Likupang Timur Vandy Posumah (kanan), Hukum Tua desa Marinsow LJ Luntungan (kiri). |
Pantai Paal yang berlokasi di desa Marinsow, kecamatan Likupang Timur (Liktim), Minahasa Utara (Minut), dan masuk wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dicanangkan oleh Presiden Ir Joko Widodo terus mendapat perhatian.
Buktinya, sebagai upaya menyiapkan masyarakat sekitar lokasi destinasi wisata yang akan menerima tamu dari wisatawan lokal dan manca negara Kementrian Pariwisata melakukan sosialisasi dengan tema 'Gerakan Sadar Wisata' didalamnya meliputi aman dan bersih dengan melibatkan peserta sekira 200an orang.
"Kegiatan Gerakan Sadar Wisata ini sekaligus memberikan edukasi terhadap masyarakat desa Marinsow, di kecamatan Likupang Timur, dalam menyambut tamu wisatawan dari luar.
Dimana di dalamnya sudah termasuk penyiapan terhadap pelayanan makanan yang sehat dan lokasi tempat tinggal (home stay)," kata, Arum Damarintyas, Kasubdit Asisten Deputi Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antar Lembaga Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementrian Pariwisata disela-sela kegiatan kepada awak media.
Menurut Arum, menambahkan, Gerakan Sadar Wisata ini sudah dilaksanakan di 10 destinasi wisata baru di Indonesia yang bertitel sebagai daerah wisata Bali Baru.
Dan tahun 2019, ini pantai Paal desa Marinsow, kecamatan Likupang Timur masuk sebagai daerah Bali Baru dengan status destinasi wisata super prioritas.
"Fokus perhatian kami di Kementrian Pariwisata tahun 2019 untuk daerah wisata super prioritas selain pantai Paal, ada juga daerah wisata Toba, Borobudur dan Labuan Bajo," beber Arum.
Tujuan dari Gerakan Sadar Wisata adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di masyarakat serta menciptakan iklim kondusif.
"Masyarat merupakan bagian dari sistem pentahelix yang artinya wajib memberikan pelayanan prima kepada wisatawan.
Seperti apa itu? Misalnya pedagang yang berjualan di lokasi wisata harus memberikan pelayanan makan minum yang sehat dan tidak mengandung pengawet dengan harga yang terjangkau, sehingga mereka (Wisatawan,ref) jangan sampe sakit perut dan tidak mau lagi kembali ke daerah wisata ini," jelasnya.
Infrastruktur pendukung lain, seperti pengadaan sanitasi yang bersih juga menjadi faktor penunjang karena wisatawan suka dengan toilet bersih yang dingin ada air tapi tidak becek dan tidak bau.
"Sebagai daerah wisata baru, seyogyanya rumah-rumah masyarakat di daerah sekitar bisa juga dijadikan home stay untuk menunjang geliat pariwisata bagi wisatawan, soal harga disesuaikan dengan ketersediaan fasilitas yang ada per malam minimal Rp200.000 per orang misalnya," tukas Arum mencontohkan.
Turut hadir dalam dalam kegiatan Gerakan Sadar Wisata dari unsur Pemkab Minut mewakili Bupati Vonnie Anneke Panambunan STh yakni Plt Kadis Pariwisata Audi Sambul, Camat Liktim Vandy Posumah SSTP dan Hukum Tua Desa Marinsow LJ Luntungan.(ayi)