![]() |
Kepala BPBD Minut saat meninjau lokasi kebakaran Hutan Lindung Gunung Klabat.(foto:ist) |
Buktinya, sejak api menyala dan asap menyelimuti kawasan kaki Gunung Klabat, sepakan terakhir BPBD Pemkab Minut mendata sudah sekira 25 hektar kawasan hutan lindung Gunung Klabat terbakar hangus dilahap si jago merah.
Menurut, Kepala BPBD Pemkab Minut Ir Jovieta Supit, hembusan angin kencang dan cuaca panas saat ini sangat berdampak meluasnya api sehingga menyulitkan petugas damkar serta BPBD melakukan pemadaman.
"Saat ini bersama masyarakat dan pemerintah kecamatan Dimembe turun langsung ke lokasi kebakaran hutan. Kami menerima laporan adanya titik api di kaki gunung klabat atau kawasan hutan lindung kamipun segera bergerak menuju lokasi dan benar saja sejumlah titik api semakin membesar karena angin juga sangat kencang, ” tutur Supit.
Ia mengakui, bersama Tim saat dilokasi kebakaran hutan sangat sulit di lalui kendaraan sehingga mobil damkar tidak bisa mengakses ke titik kebakarab untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran hutan lindung Gunung Klabat.
Namun tim BPBD didampingi Camat Dimembe Ansye Dengah, Koramil Dimembe dan masyarakat terua berupaya melakukan pemadaman menggunakan alat seadanya.
“Lokasi kebakaran Patar memang sulit diakses mobil damkar sehingga kamipun menggunakan alat seadanya kamipun dibantu koramil, camat dimembe dan masyarakat sekitar. Kami ingatkan warga agar lebih waspada dan tidak membuka lahan pertanian dengan cara membakar hutan sebab angin saat ini dan panas berkepanjangan sangat berpotensi menciptakan api yang cepat meluas,” ingat Supit.(ayi)