![]() |
Robby Parengkuan |
Menurut, Parengkuan idelanya disetiap kecamatan di Minut ada satu unit mobil Damkar yang stand by untuk mengantisipasi terjadinya kasus kebakaran.
“Dalam jangka waktu dekat ini melihat angka kasus kebakaran marak di kecamatan Wori dan Likupang sehingga tahun 2019 ini kami butuh tambahan dua unit mobil damkar untuk membantu pelayanan di masyarakat ketika terjadi bencana kebakaran,” tutur Parengkuan.
Ia mengakatan, bahwa saat ini mobil Damkar yang siap jalan hanya 4 unit dari 6 unit yang tersedia karena dua unit Damkar dalam kondisi tidak laik jalan alias rusak.
“Jika nantinya dilakukan penambahan unit maka seyogyanya ditambah dengan ketersedian personil, minimal satu unti itu ada 5 personil, serta anggaran operasional BBM.
Karena mobil Damkar ini beda dengan mobil biasanya disaat jalan butuh BBM, saat menyiram butuh BBM begitu juga saat menyedot air untuk ditampung butuh BBM, sehingga memang butuh alokasi dana ekstra untuk pelayanan yang optimal,” kata Parengkuan.
Lebih jauh, Parengkuan yang juga eks Kaban Keuangan Pemkab Minut menjelaskan bahwa kurun Januari hingga September 2019, Dinas Satpol PP dan Damkar mencatat sekira 160an kasus kebakaran yang mereka tangani, termasuk kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Kami sudah mendata kurun waktu Kanuari sampai September ada 160an kasus kebaran rincianya nanti kami rilis.
Namun dari jumlah 160an kasus kebakaran yang sudah terjadi ada di lokaai perumahan, pemukiman masyarakat, bangunan perusahaan, dan yang paling anyar itu kebakaran hutan dimana baru-baru ibi kami ikut bersama tim Tagana dan Satgas bencana untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan,” pungkas Parengkuan.
Untuk itu, guna memaksimalkan pelayanan maka Sat Pol PP fdan Damkar mengusulkan agar dibuat titik Hidrant di setiap kecamatan dan membuat bak penampungan.
“Lokasi hidrant sekarang hanya ada di dua titik, pertama lokasi kauditan yang sudah rusak dan Kalawat yan masih bisa dipakasi, harusnya tiap kecamatan memiliki hidrant sendiri.
Namun yang paling penting dan murah dibuatkan bak penampungan yang mampu menampung ribuan litar air itu mungkin biayanya lebih murah karena penyedotanya bisa tidak memakai BBM,” pungkasnya.(ayi)