![]() |
Suasana seleksi lembaga adhoc Panwascam |
MITRA -- Perekrutan lembaga adhoc Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, dipastikan menerapkan sistem online.
Ketua Bawaslu Mitra, Jobbie Lungkutoy melalui Divisi SDM Bawaslu Mitra, Dolly Van Gobel mengungkapkan jika pihak Bawaslu sedang mempersiapkan perangkat pendukung terkait perekrutan tersebut.
“Jadi pemberlakuan sistem online ini diberlakukan disemua perekrutan Panwascam. Nah otomatis kita sangat memerlukan perangkat pendukung seperti komputer dan lain sebagainya,” ujar Dolly, Minggu (1/12) 2019.
Upaya pengadaan perangkat pendukung ini, dirinya memastikan telah berkoordinasi dengan beberapa pihak sekolah yang memiliki fasilitas tersebut. Diantaranya SMK 1 Ratahan dan juga SMP Negeri 1 Ratahan.
“Kita sudah koordinasi dengan pihak sekolah. Tapi memang untuk kewenangan sekolah SMK menjadi ranah provinsi. Makanya dari Bawaslu provinsi nantinya juga akan membantu mengkoordinasikan. Tapi nanti kita lihat mana yang akan digunakan,” ujarnya lagi.
Ia pun menjelaskan terkait mekanisme perekrutan menggunakan sistem online. Prosesnya dilakukan sejak pendaftaran, dimana setiap nama yang mendaftar langsung dikirim untuk menjadi data base hingga di Bawaslu RI.
Demikian halnya dengan proses tes tertulis yang akan memberlakukan secara online. Hasilnya pun dipastikan akan sangat objektif dan mengakomodir calon Panwascam yang memahami Undang-undang (UU), serta pengetahuan tentang Kepemiluan.
“Terkait dengan hasilnya kan semua sudah terkoneksi secara online. Jadi tidak adalagi intervensi,” katanya.
Hanya saja Dolly ikut menjelaskan jika tahapan akhir terkait wawancara, tetap dilakukan dan menjadi kewenangan Bawaslu Kabupaten.
“Nah kita berharap dengan pemberlakuan mekanisme perekrutan ini, akan mengundang animo masyarakat untuk bergabung bersama lembaga Bawaslu dalam tahapan Pilkada 2020,” timpalnya.
Sementara dipihak lain sejumlah tokoh masyarakat menyambut positif penerapan sistem online. Mekanisme ini dirasa jauh lebih objektif dan terukur.
“Objektifitas dalam perekrutan outputnya kan akan melahirkan perangkat pengawas dikecamatan yang lebih berkualitas. Kami mendukung dan sepenuhnya berharap bisa dilakukan secara baik dan benar,” ujar tokoh masyarakat Jendry Kawulusan.(mario)