MITRA -- Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap SH bersama Wakil Bupati Jouke Legi, terus menunjukkan prestasi dalam memimpin daerah ini.
Pasalnya, Minahasa Tenggara di tahun 2020 mendapat predikat tertinggi Monitoring Center For Prevention (MCP) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disampaikan oleh koordinator supervisi pencegahan korupsi (Korsupgah) Senin (4/5/2020), melalui Video Confrens (Vidcon).
Hal ini-pun menjadi kebanggan tersendiri bagi pemerintah maupun masyarakat Minahasa Tenggara. Sebab predikat yang diraih Mitra tersebut tertinggi dari 15 kabupaten/kota se-Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
“Kegiatan kali ini memaparkan Terkait MacP yang meliputi berbagai indikator penilaian. Seperti perencanaan dan peng-anggaran APBD, Pengadaan Barang dan Jasa, APIP serta dana desa,” kata Sekertaris Daerah (Sekda) David Lalandos.
Lanjut dikatakan Lalandos, ada sekira 8 area intervensi yang menjadi poin penilaian MCP 2019 oleh KPK. Dan hasil penilaian itu membawa Minahasa Tenggara berada di urutan pertama.
“Prestasi Ini tentunya atas berkat kerja keras para jajaran serta arahan yang diberikan leader pak Bupati James Sumendap,” terang Lalandos.
Sementara, Bupati Mitra James Sumendap SH, saat diminta tanggapan terkait hasil yang membanggakan tersebut mengaku meskipun mendapat hasil yang maksimal. Hanya saja masih ada beberapa sektor yang perlu dibenahi, diantaranya adalah sektor pendapatan.
“Masih ada sekitar 9 persen dari hasil MVP yang harus dibenahi. Berharap, kedepan dapat ditingkatkan dan membenahi yang masih kurang, seperti sektor pendapatan,” jelas Bupati Mitra.
Sumendap menyebutkan ada hal menarik yang disampaikan Kepala Satgas KPK terkait keberhasilan Mitra dalam penilaian MCP. Bahwa ada beberapa point yang tidak perlu belajar sampai ke Jawa atau daerah lain. Cukup belajar di kabupaten Minahasa Tenggara.
“Yang pasti Minahasa Tenggara siap membagi ilmunya. Datang saja ke daerah kami. Maka dipastikan kami akan bantu melalui Inspektorat, badan keuangan serta aset,” ucap Sumendap sambil mempersilahkan pemerintah propinsi kalau mau berguru di Minahasa Tenggara, pihaknya juga siap membantu.
Tambah Sumendap, tak perlu gengsi dalam belajar dan menerapkan keberhasilan dari daerah. Sebab ini membangun Indonesia bukan hanya membangun Minahasa Tenggara sendiri.
“Saya juga siap berguru ke propinsi terkait Management ASN karena mendapat predikat yang tertinggi juga,” tutup Sumendap.(mario)