PILBUP BOLTIM: Bawaslu Imbau Wujudkan Kampanye Ramah Lingkungan -->
Cari Berita

Advertisement

PILBUP BOLTIM: Bawaslu Imbau Wujudkan Kampanye Ramah Lingkungan

Kamis, 24 September 2020

Pimpinan Bawaslu Boltim Hariyanto Dan Susanto Mamonto (foto:ist

 

BOLTIM – Masa Kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Wakil Gubernur (Wagub) dan Pemilihan Bupati (Pilbup) dan Wakil Bupati (Wabup) tahun 2020 harus ramah lingkungan.

 

Hal ini ditegaskan Koordinator Divisi Pengawasan Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan Antar Masyarakat (PHH) Susanto Mamonto saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) penetapan titik pemasangan Alat Praga Kampanye (AKP) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU),Polres,TNI,Kejari, Kesbangpol, perwakilan Paslon, Rabu (23/09/20).

 

“Masa kampanye 26 September sampai dengan 5 Desember 2020. Salah satu metode kampanye adalah pemasangan alat peraga kampanye.Mari kita wujudkan kampanye pemilihan yang ramah lingkungan,”ajak Santo.

 

Hal yang sama juga dikatakan Koordinator HP3S Bawaslu Boltim Hariyanto.Kata Hariyanto,kampanye pemilihan yang ramah lingkungan salah-satunya tidak merusak pohon.

 

“Pemasangan APK jangan dipaku di pohon. Paku dapat berpotensi sebagai pintu masuk bagi infeksi penyakit dan bakteri pada pohon.Pohon akan mengalami gangguan proses fisik dan biologis dalam tubuh pohon yang nantinya akan menggangu fisiologis tanaman dan mengurangi tekstur pada kayu,”kata Hariyanto.

 

Menurutnya, kekuatan pohon akan berkurang karena pohon mudah terinfeksi penyakit jamur dan bakteri yang mengakibatkan pohon tidak lagi memiliki kekebalan dalam menanggulangi hama dan penyakit yang ada pada kulit pohon.

 

“Dengan rusaknya kulit pohon mengakibatkan tameng pohon tidak ada lagi dalam upaya melindungi batang sebagai tempat yang sentral dan pertumbuhan pohon. Keberadaan pohon di suatu wilayah memiliki manfaat dalam memperbaiki kualitas lingkungan dan meningkatkan kualitas udara,”jelasnya.

“APK jangan dipasang menghalangi pohon melakukan proses fotosintesis, menyalurkan oksigen yang dibutuhkan manusia dan menghisap karbondioksida dari polusi kendaraan bermotor.Ingatlah bahwa Bumi ini bukan sekedar warisan nenek moyang kita namun milik anak cucu kita. Generasi selanjutnya berhak menikmati lingkungan yang baik dan sehat,”sambung Hariyanto.