Pose bersama ketua DPW AGPAII Sulut Supriadi S.Ag., M.Pd.I (tengah kopiah hitam) bersama pengurus DPD AGPAII Minahasa Utara yang baru terbentuk.(foto:ist)
BELUM lama terbentuk DPW AGPAII Provinsi Sulut langsung melebarkan sayap dengan membentuk DPD AGPAII Minahasa Utara.
Hal ink sejalan drngan Slogan AGPAII BERGERAK langsung diwujudnyatakan oleh Pengurus DPW AGPAII Provinsi Sulawesi Utara dengan melakukan sosialisasi ke Minahasa Utara.
Pertemuan yang difasilitasi Pengawas Ramla Kolondam, M.Pd. menghadirkan KKG PAI SD dan MGMP SMP, SMA SMK se-Minahasa Utara.
Momen ini juga dimanfaatkan untuk melakukan Musyawarah pembentukan DPD AGPAII Kab. Minahasa Utara.
DPW AGPAII Prov. Sulawesi Utara yang diketuai Supriadi, S.Ag., M.Pd.I dalam pemaparannya mengungkap sisi penting sebuah jalinan ukhuwah. “Sebagai sebuah rumah besar bagi guru PAI pada semua tingkatan, secara tidak langsung AGPAII telah memperkuat NKRI dengan persatuan guru PAI di berbagai daerah,” ungkap alumni pesantren LPI-PKP ini.
Hal ini dikuatkan pula oleh Sekretaris Bakri, M.Pd.I yang memberikan penekanan pada visi besar AGPAII yang akan bermuara pada tersosialiasikannya nilai-nilai Islam Rahmatan Lil’alamin dan Islam Wasathiyah yang moderat, tidak fundamental ataupun Liberal.
Sejarah baru terbentuk di KabupaKepedulian terhadap nasib dan masa depan bangsa perlu mendapatkan perhatian penuh dari semua pihak.
Generasi muda sebagai asset penerus estafet pembangunan Negara ini mesti dipersiapkan dengan baik dari sisi mental dan spiritual.
Hal ini menjadi salah satu pemikiran penting dari Pengurus DPW Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Sulawesi Utara ketika melakukan diskusi kecil dengan Direktur Bee Institut, Sulaiman Mappiase, Ph.D di kediamannya Perumahan Viola Maumbi Minahasa Utara hari ini. (26/9)
Pengurus AGPAII Sulut yang diketuai Supriadi, S.Ag., M.Pd.I menyoroti tentang praktik-praktik politik uang yang biasanya marak jelang pemilu atau pilkada.
Apalagi 2020 adalah tahun Pilkada serentak di 270 provinsi/kabupaten/kota se-Indonesia. Tak bisa dipungkiri bahwa sedikit banyak pasti akan memengaruhi pola prilaku generasi muda ke depan dalam kehidupan berpolitik bahkan bermasyarakat.
Sebagai asosiasi yang mewadahi seluruh guru Pendidikan Agama Islam, AGPAII perlu melihat hal ini dari kacamata agama dan pendidikan.
Tentu karena Agama merupakan modal besar pembangunan karakter bangsa ini. Namun sayangnya, peran tokoh dan lembaga agama dalam memerangi politik uang masih kurang terlihat nyata.
“Kita sangat cemas, jangan-jangan agama, fondasi moral kita, juga telah dibungkam oleh mereka yang ingin praktik politik haram ini tetap bertahan,” ungkap Supriadi yang juga alumni pesantren LPI-PKP Manado.
“Kecemasan-kecemasan kita semua pada akhirnya melahirkan sebuah rencana yang selaras dengan program pemberdayaan bagi AGPAII Sulawesi Utara dalam mengedukasi pemilih pemula agar tidak terpengaruh dengan politik uang," ujar Mappiase yang juga dosen IAIN Manado.
“Saya bersyukur, Bee Insitut bisa bersama AGPAII Sulut dalam mengupayakan edukasi bagi pemilih pemula sebagai bentuk kepedulian dan membangun karakter bangsa.
Karenanya dalam waktu dekat kami akan mengadakan Webinar Nasional yang akan menggugah kesadaran politik generasi muda Indonesia," tambah Mappiase yang diaminkan sekretaris AGPAII Sulut, Bakri, MPd.I.(***)