MANADO -- Kondisi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan sedikit banyak menyusutkan kepekaan terhadap sesama karena komunikasi dan sosialisasi yang terbatas.
Namun demikian rasa kebersamaan dan kepekaan terhadap sesama tidak boleh hilang.
Hal ini harus terus diasah agar terjalin silaturahim dan ukhuwah insaniyah yang mampu menebar nilai kasih sayang kepada sesama.
Hal ini disampaikan Supriadi, Ketua Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia Provinsi Sulawesi Utara ketika melakukan aksi sosial bertajuk AGPAII PEDULI untuk korban banjir dan tanah longsor di Kota Manado kemarin. (27/1).
Acara yang diawali pekan lalu dengan pengumpulan donasi itu kemudian diwujudnyatakan melalui pembagian bingkisan khususnya kepada guru PAI yang terdampak di beberapa titik, mulai dari wilayah Ternate Tanjung, Karame, Istiqlal, Paal 4, Malendeng, Mahawu hingga Pandu.
Dwi Sugiarto, Ketua AGPAII Kota Manado berharap kepada para korban agar bisa kuat dan sabar menghadapi musibah ini terutama dalam keyakinan akan kemahakuasaan Allah SWT.
Suryati Maksum, salah satu guru PAI yang terdampak longsor menyampaikan bahwa kepekaan sosial seperti ini layaknya terus terjaga bahkan ditingkatkan, apalagi bagi para guru yang senantiasa menanamkan nilai-nilai kasih sayang kepada peserta didik.
Sementara itu Sahrati Arasy, bendahara AGPAII berharap kepada korban bencana agar tidak melihat dari jumlah nilai bingkisan yang diberikan, namun kepedulian teman-teman untuk berbagi itulah poin pentingnya.(ipp)