Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Sulawesi Utara Peduli Banjir dan Lonsor.(foto:ist)
MANADO -- Meski dampak banjir dan longsor yang melanda Kota Manado akhir Januari lalu mulai terlihat normal, namun tidak menyurutkan semangat berbagi keluarga besar Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Sulawesi Utara.
Terbukti dengan bersinerginya DPD AGPAII Kota Kotamobagu dan Minahasa Utara dalam mengumpulkan donasi untuk para korban yang terdampak banjir dan longsor di Manado.
“Sinergitas itu penting guna mewujudkan kerjasama yang lebih baik. Apalagi dalam kerja-kerja kemanusiaan yang memerlukan koordinasi tingkat tinggi seperti pengumpulan donasi dan penyalurannya untuk korban terdampak banjir dan Longsor di Manado” ungkap Ketua DPW AGPAII Sulut, Supriadi, M.Pd.I ketika membersamai pengurus dalam menyalurkan bantuan kemarin (13/2).
Ketua AGPAII Minahasa Utara, Sabrina Amuda, M.Pd menyambut baik kegiatan seperti ini karena mampu menumbuhkan kepekaan dan kepedulian terhadap sesama.
“Kami akan mendukung kegiatan sosial seperti ini. Mungkin secara materi, yang kami berikan tidak seberapa, namun kebersamaan yang terbangun dari solidaritas dan kebersamaan ini, jauh lebih berharga," ungkapnya diaminkan Pengawas Ramla Kolondam.
Sementara itu, Neni Triana, M.Pd, Ketua AGPAII Kotamobagu dalam kegiatan tahap dua yang digagas AGPAII SULUT ini merasa bersyukur bisa terlibat dalam kegiatan amal seperti ini.
“Guru Pendidikan Agama Islam adalah sosok yang harus memberikan contoh nyata untuk ditiru para peserta didik.
Karenanya, musibah yang dialami saudara-saudara kita di Manado, menjadi bagian dari sebuah pembelajaran dalam berbagai aspek kehidupan," ungkap Neni.(ipp)