BOLTIM – Kinerja Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Bolaang Mongondow Timur dalam penanganan kasus penyebaran Covid 19 berjalan lambat alias melempem.
Buktinya, databyang dirangkum saat ini capaian Vaksin untuk anak didik masih sangat rendah baru sekira 23%, pun dengan serapan anggaran penangan C19 yang di recofusing dan bersumber dari DAU, DAK dan DID yang jumlahnya mencapai 25 Miliar realisasinya belum mencapai 50%.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Eko Marsidi hal itu diakibatkan kurangnya pemahaman orang tua, dimana sebagaian besar orang tua tidak membolehkan anaknya untuk di Vaksin.
"Padahal surat pemberitahuan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berhubungan dengan Vaksinasi sudah disampaikan," tutur Marsidi saat di konfirmasi wartawan media ini Jumat (8/10/2021).
Namun begitu, lanjut Kadis Kesehatan Boltim sudah disepakati bersama pada hari Senin, (11/10/2021) petugas bersama TNI/Polri, Dinas Pendidikan Boltim, Dinas Cabang Pendidikan Provinsin serta Dinas Kesehatan Boltim Khususnya Puskesmas untuk melakukan sosialisasi yang lebih massif lagi di lapangan.
"Untik lebih meyakinkan kepada orang tua untuk anak nya agar di Vaksin, karena Vaksin ini sangat berdampak positif terhadap tubuh kita secara keseluruhan,” jelas Marsidi.
“Dengan begitu diharapkan nanti tenaga pendidik dan kependidikan serta anak usia 12 sampai dengan 17 tahun itu, dimaksimalkan pelaksanaan Vaksinasi.
Memang kalau mau mengacu diperaturan bersama empat Mentri itu, tenaga pendidik dan kependidikan yang sudah di Vaksin serta anak didik yang sudah di Vaksin bisa melakukan tatap muka. Tetapi disitu diatur juga bisa tatap muka, bisa daring. Nah, kita berharap sekarang semua yang tatap muka itu sudah harus di Vaksin.” pungas Marsidi, yang dari tahun 2014 silam menduduki Kepala Dinas Kesehatan Boltim sampai dengan saat ini.
Terkait rendahnya serapan anggaran untuk penanganan Covid-19 barang dan jasa?
Eko Marsidi menjawab “Kita memangvmasih rendah, pemakaian dana itu berdasarkan jumlah kasus, kita tidak mau bermain dengan anggaran ini, kita butuh kita beli” kelit Marsidi.
Ditanyakan pengelolaan anggaran sudah sampai berapa persen. Delapan tahun lebih menjabat Kepala Dinas Kesehatan Boltim ini, menjawab saya tidak hafal!!!
Lebih lanjut ditanyakan untuk insentif tenaga kesehatan (Nakes)?
“Kita ada 4 miliar anggaranya, terbagi 2 miliar untuk Vaksinator dan 2 miliar untuk insentif Nakes, itupun belum terpakai semua.
Jadi kita ini dananya ada empat ada DAU, DAK, DID ada dana Refocusing. Untuk Refocusing kita itu ada 25 miliar, yang terpakai baru sepuluh sampai 11 miliar uangnya masih banyak sisah," Eko Marsidi.
Sekedar info kurun delapan tahun lebih menjabat Kepala Dinas Kesehatan Boltim, nanti di era kepemimpinan Bupati Sam Sachrul Mamonto dan Walik Bupati Oskar Manoppo, Eko Marsidi saat ini masuk dalam daftar rolling dan sementara di Job Fit.(yudi)