Kabid DLH Sulut, Arfan Basuki, SH didampingi HRD/GM Pt TMC Edwin Mendeng saat meninjau langsung muara sungai Teep Minsel yang menjadi lokasi outlet pengolahan air limbah PT TMC, Jumat (17/06/2022).
AMURANG -- Isu lingkungan yang diduga menjadi pemicu terjadinya bencana alam termasuk Abrasi di desa Uwuran Kabupaten Minsel membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bergerak cepat (Gercep) melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap operasi senjumlah pabrik.
Tak terkecuali, pabrik pengolahan tepung kelapa milik PT TMC di Amurang Minsel yang dilaporkan masyarakat diduga menjadi penyebab kerusakan Mengrove di desa Teep Minsel.
Menurut Kabid DLH, Arfan Basuki SH, usai melekukan pengawasan dan pembinaan di lokasi outlet pengolahan air limbah operasi pabrik tepung kelapa PT TMC tidak mendapati adanya efek dari limbah aktivitas pabrik yang merusak pohon Mangrove.
"Jadi setelah kami turun meninjau dan memeriksa pipa akhir outlet pengolahan air limbah PT TMC di muara sungai teep lokasi hutan Mangrove yang berada di sekitar muara masih dalam keadaan baik dan tidak rusak. Sedangkan sejumlah Mangrove yang dilaporkan masyarakat justru berada di lokasi berbeda yang jaraknya cukup jauh.
Dari hukum kasualitas, kami tidak mendapati sebab akibat penyebab kerusakan Mangrove yang dilaporkan dengan aktivitas perusahaan TMC," tukas Basuki diaminkan Kepala Seksi Bidang Pemgawasan dan Pembinaan DLH Sulut Yahya Tumanduk.
Tim DLH Provinsi kemudian melanjutkan dengan melihat langsung proses pengolahan air limbah pabrik tepung kelapa PT TMC dan hasilnya masih akan dievaluasi untuk pembinaan.
"Ada hal-hal dalam pengolahan limbah yang masih perlu diberikan pembinaan terhadap perusahaan sehingga dalam waktu dekat mereka akan kifa undang ke provinsi," tuturnya.
Sementara itu, HRD/GM PT TMC Edwin Mendeng menyatakan pihak TMC kapan saja siap menerima pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemprov Sulut.
Selama ini TMC berusaha melakukan yang terbaik dalam melakukan operasi perusahaan, jika ada yang menuding TMC melakukan pengrusakan lingkungan itu sama sekali tidak benar.
"Selama ini TMC juga sangat kooperatif dan tetap berkoordinasi dengan DLH Kabupaten Minsel serta menerima semua masukan untuk perbaikan termasuk pengolahan IPAL. TMC juga sangat membuka diri jika memang ada hal-hal yang dianggap masih kurang termasuk dalam pengolahan IPAL kemudian akan dievalauasi di DLH, TMC akan selalu siap.
Terkait komplein masyarakat bahwa aktivitas operasi TMC telah melakukan perusakan Mangrove sama sekali tidak benar karena diarea muara sungai tempat saluran pembuangan TMC setelah melalui proses pengolahan IPAL semua Mangrove dalam keadaan hijau dan subur.(ai)